Spesialis Dashboard, Katanya

EDocument

Teman: “Dil, tolong bikinin dashboard-nya dong.”

Saya: “Kenapa mesti saya, kan kamu juga bisa?”

Teman: “Kan kamu spesialis dashboard, Dil.”

Begitulah biasanya taktik rekan kerja saya di kantor kalau sudah mengharapkan saya membuatkan dashboard suatu aplikasi. Sebenarnya membuat dashboard tidak terlalu susah, hanya saja terkadang arsitektur data yang terdapat dalam basis data berbeda dengan arsitektur data yang dibutuhkan oleh tampilan dashboard dengan beraneka ragam tipe chart. Mau tidak mau kita harus bisa membuat mesin parser sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh chart tersebut.

spbu

Pada dasarnya sudah banyak source di internet yang menyediakan modul kelengkapan dashboard, hanya saja beberapa source tersebut sulit untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan desain yang telah dirancang. Oleh karena itu saya lebih cenderung memilih untuk membuat library dashboard saya sendiri from the scratch ketimbang menggunakan source yang sudah ada dan dapat di download secara bebas.

EDocument

Proses membuat dashboard saya akui sebagai pekerjaan yang cukup menyita pikiran dan waktu. Terkadang tingkat kejenuhan meninggi akibat belum juga menemukan arsitektur data yang pas sementara deadline sudah di depan mata. Pendapat saya, untuk mengatasinya sebaiknya pada saat merancang arsitektur basis data yang digunakan aplikasi, kita juga harus memikirkan informasi penting apa yang harus ditampilkan pada bagian dashboard sehingga aplikasi dapat mengekstrak data hanya dengan menggunakan beberapa baris query saja.

Tapi, hmm.. ya, saya akui penerapan solusi tersebut sama sulitnya dengan membuat dashboard. Plan B, ya saya harus bertahan sebagai yang dikatakan rekan kerja saya ‘spesialis dashboard’. ^____^!

Bismillah, mari nikmati peran tersebut, InsyaAllah..